Saturday, January 17, 2009

Kleptomania

Dalam lingkungan bermain (belajar), seorang anak sering melihat hal-hal yang baru. Misalnya sepatu baru, tas baru, cincin imitasi, jepit rambut dll. Ada anak yang setiap kali temannya mempunyai barang baru (semisal cincin), ia suka mengambil barang temannya tersebut. Ketika anak tersebut ditanya:"apa cincin temanmu ada di kamu?" Jawabnya :"Iya, saya pinjam dari dia". Ada anak yang suka sekali memakai sepatu/sandal temannya setiap kali istirahat. Jika ditanya jawabnya pinjam, tetapi setiap kali ditanya apa sudah bilang temannya apa belum, jawabnya belum.
Kleptomania adalah kebiasaan mengambil sesuatu dari orang lain tanpa permisi terlebih dahulu pada si empunya.

Sebab-sebab:
- kurangnya kontrol diri
- iseng
- lingkungan sosial budaya
- gaya hidup dan pergaulan

Solusi:
- konsultasikan dengan pakar atau psikolog
- pemberian terapi khusus dan pendekatan personal/humanistik behaviour
- perlu arahan perilaku, perbanyak tugas positif yang cenderung ke arah hobi

Daya Serap Rendah

Ada seorang anak laki-laki namanya Andi (nama samaran), tiap hari mendapat pelajaran Iqro baik klasikal ataupun individual. Individual dilaksanakan sesuai dengan kemampuan anak, apabila dia menguasai materi 1 akan dinaikkan ke materi 2. Ada anak lain yang dalam menyelesaikan 1 halaman selalu diulang-ulang, setiap hari materinya halaman itu-itu juga karena tidak menguasai materi (sering lupa). Apabila ditambah materi baru, materi yang sudah diberikan sering lupa sehingga sering diulang.
Dari kasus di atas dapat diambil kesimpulan bahwa anak kedua memiliki daya serap rendah dalam menangkap/menyimpan materi yang telah disampaikan.

Sebab-sebab:
- kurang optimal dalam penggunaan fungsi otak
- kurang latihan dan terarah daya ingat/pikirannya
- terdapat gangguan fungsi dan sistem otak
- IQ atau kapasitas anak kurang memadai
- gangguan indrawi (kurangnya fungsi pendengaran, penglihatan, pembau, perasa dan peraba).
- hilangnya informasi yang diserap/lupa
- kadang sengaja dibuat lupa
- adanya faktor gen atau keturunan

Solusi:
- sering diajak bicara atau diskusi
- adanya tes tentang daya ingat sehingga kerja sistem otak optimal
- diadakan remedial teaching ketika KBM
- dilatih senam otak (brain gym)

Media Mania (Imitasi)

Saat pelajaran berlangsung, tiba-tiba di kelompok III ada anak yang menagis sehingga pembelajaran berhenti sejenak. Pak guru menanyakan mengapa Iwan menangis? Jawabannya dipukul, kebetulan yang memukul anak putri, sebut saja Ani. Oleh Pak guru ditanya "kenapa?"
Jawab:
Iwan : aku dipukul!
Ani : itu sih dibilangin tidak mendengar ya dipukul

Hari lain Ani juga suka/sering memukul temannya, katanya lihat power ranggers (film kartun). Bila ditanya ingin seperti power rangers. Dari kasus di atas bisa diambil pengertian bahwa imitasi yaitu peniruan perilaku anak pada media yang dilihatnya dan diaplikasikannya dalam lingkungan sosial (temannya).

Sebab-sebab:
- kondisi sosial orang tua yang mendukung
- lingkungan sosial budaya dan gaya hidup
- kurangnya bimbingan dan arahan dari orang tua
- media mania
- pengaruh teman sebaya
- belum mempunyai konsep diri
- iseng
- hoby

Solusi:
- pemilihan lingkungan dan gaya hidup yang tepat
- pembatasan penggunaan fasilitas dari orang tua
- adanya time schedule daily activity
- pemilihan media informasi yang tepat
- pemilihan teman sebaya dan pergaulan yang positif
- pembentukan penanaman konsep diri
- komunikasi lebih ke arah diskusi
- adanya arahan dan bimbingan dari orang-orang sekitar