Friday, November 6, 2009

Kesulitan Belajar Yang Terabaikan oleh.....

Curhat Seorang Guru Les

Mungkin ini hanya cerita yang dapat kita renungi dan tindak lanjuti. Saya adalah guru muatan lokal disebuah sekolah dasar Negeri.,Saya mengajar hanya tiga hari dalam seminggu.Saya mengajar sebuah kelas besar, ya...saya katakan besar bukanlah fisiknya tetapi jumlah siswa dalam satu kelas ada sekitar 40 anak.
Saya merasa sebuah kelas dengan 40 siswa membuat saya kesulitan merengkuh semua siswa dalam proses pembelajaran, bisa jadi karena saya tidak berbasic akademik keguruan. mungkin masalahnya ada pada manajemen kelas, sayapun belajar bagaimana membuat proses pembelajaran dengan rancangan aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan saya perlu banyak belajar .
Saya belum sama sekali seorang PNS, sehingga saya berusaha untuk banyak belajar dari para senior yang PNS dalam keahlian mengajar. Akan tetapi yang saya peroleh kurang menarik simpati saya pribadi, terkecuali pada beberapa orang guru yang sungguh memiliki komitmen mendidik dan berdedikasi tinggi yang saya lihat hanya satu diantara 6 orang senior saya.
Saat saya mencoba membuka sebuah bimbingan belajar diluar jam sekolah dalam pengelolaan mandiri saya, maka terkuak kenyataan dan pandangan dari siswa - siswa yang meminta bimbingan pada saya.
Bu,...saya bingung...saya tidak mengerti memecahkan soal seperti ini harus seperti apa? tanya polos murid saya.
"lho,...bukannya sudah diajarkan dikelas ? saya penasaran .
" kadang - kadang kami diberi tugas tanpa diterangkan dulu mengenai materi ini....pusiiing..!Sungut salah seorang siswa.
"masa sih, bukannya kalian sudah bertanya pada bu dan pak guru kalian ? tanya saya lagi.
"Iya kalau bu gurunya ada, seringnya sibuk sendiri dan pergi katanya ada urusan ini..itu. rapat...kumpulan.....nggak tahu lah bu.....!masih dengan wajah merengut dan terlihat frustasi
Lalu, kenapa sangat khawatir ? selidik saya
"Besok PR ini harus dikumpulkan dengan menjelaskan caranya ...mumeeeet..Bu?
Wah, Kalau begitu belajar bersama saja ya...disini...?usul saya
Setujuuu....Oya Bu, kami belum bisa bayar uang bimbingan ke Ibu krena belum ada uang kata Ibu saya...?Jelas anak pembuat Batu Bata itu dengan memohon pengertian.
"ngga, apa - apa...kalau sudah ada saja dibawanya ya...?
Kami bersama belajar, tak terasa waktu mencapai senja.Salah seorang siwa puti menangis karena takut kena marah orang tuanya karena belum ijin untuk pulang terlambat seperti biasanya saat belajar bersama disini.Karena PR mereka cukup banyak untuk dikerjakan dengan pemahaman tak sekedar

Besoknya, tanggal Satu Bulan November 2009.Saya mendapat Honor Seratus Ribu Rupiah, serta selembar Lima Puluh Ribu rupiah sedekah dari seorang teman Non PNS yang sudah mendapat Honor dari Pemerintah Daerah.Bersama saya, Ibu Fulanah mengambil gaji dari yang lembarannya lebih banyak dari yang saya terima...tentunya...wong dia sudah PNS.

Kasihan sekali ya siswa - siswa itu, karena kebanyakan mereka anak petani yang semangat belajar. Namun, untuk membayar saya yang memberikan bimbingan disore hari mereka tidak dapat berjanji bisa secara rutin dan disiplin membayar tepat waktu sejumlah RP.20.000 sebulan.
Saya Juga kasihan pada diri saya, Sejauh ini belum bisa memberikan bimbingan secara gratis sebagai ibadah pengabdian masyarakat, justru saya mengkomersilkan kepedulian saya pada siswa - siswa berkesulitan belajar tersebut.
Saya juga kasihan pada Bu Guru Fulanah, Kok sampai tidak tahu murid - muridnya kesulitan Belajar.

No comments: