Wednesday, December 24, 2008

Kekerasan

Pagi ini, sudah ada tiga anak yang menangis karena perbuatan satu anak yang memang sudah terkenal sebagai "trouble maker" di kelas tersebut. Bebrapa guru juga mengeluhkan karena sikap si anak yang tidak pernah patuh dan selalu membuat ribut ketika pelajaran. Anak yang memang terkenal dengan pembuat masalah tersebut memang sering membuat temannya terluka seperti memukul, menggigit dan menendang. Kekerasan atau agresif sering dilakukan oleh anak-anak yang mempunyai temperamen tinggi, belum bisa mengontrol kestabilan emosinya.
Sebab-sebab:
- lingkungan sosial yang rusak
- keluarga broken home
- merasa "lebih" dari temannya
- pola asuh yang salah
- gangguan emosi dan perilaku
- pengaruh media
- bentuk kompensasi dari kekurangan diri

Solusi:
- pemilihan lingkungan yang tepat
- perbaiki kualitas hubungan dalam keluarga
- pemberian contoh atau model figur yang baik terutama orang tua
- tinjau kembali penanaman pola asuh yang sudah diterapkan
- mengikutkan anak dalam kegiatan di rumah dan di luar rumah
- bimbingan atau nasihat yang berhubungan dengan emosi
- selektif memilih media
- bangun dan bentuk karakteristik pada anak

Pornografi dan Pornoaksi


"Bu guru - bu guru, si Fulan membawa gambar tidak sopan" teriak beberapa anak dari bangku belakang, yang akhirnya membuat ribut suasana di dalam kelas ketika sedang jam pelajaran. Tetapi dengan sangat bijaksana bu guru menenangkan kondisi kelas kemudian memberikan tugas. Setelah itu barulah menghampiri si Fulan untuk menyelesaikan permasalahan tadi.
Sebab-sebab:
- lingkungan rumah yang kurang kondusif/broken home
- pola asuh orang tua yang tidak tepat
- kondisi sosial ekonomi orang tua
- kurang selektif terhadap media
- bentuk kompensasi untuk mencari perhatian orang di sekitarnya
- kurangnya informasi/wawasan tentang peran diri, pendidikan seks dini
- rasa ingin tahu dan coba-coba yang tinggi
- keisengan antar teman sebaya
- gaya hidup hedonis

Solusi:
- perbaiki kualitas hubungan/komunikasi keluarga
- adanya pendampingan, pengawasan orang tua ketika anak-anak menonton tv, film, baca majalah dll
- memberikan banyak kegiatan positif
- pemberian terapi dan konsultasi dengan ahlinya
- pemilihan teman yang tepat
- pemilihan kualitas lingkunagn hidup dan perbaikan gaya hidup yang sehat
- merubah bentuk pola asuh orang tua yang kurang tepat
- beri perhatian positif
- memantau tempat aktivitas anak
- adanya reward dan punishmen

Wednesday, December 3, 2008

Melamun


"Dor!!" Melamun lagi ya?" Terapi kejut yang diberikan bu guru kepada si Fulan. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh si Fulan baik itu ketika jam pelajaran ataupun di waktu istirahat. Ketika bu guru mengkomunikasikan hal ini kepada orang tua si Fulan, maka hal yang samapun terjadi ketika ia di rumah. Begitu informasi yang diberikan orang tua kepada bu gurunya.
Jika anak-anak sering terlihat diam tanpa aktifitas, selain itu pandangan matanya kosong serta asik dengan alam fikirannya sendiri, maka suatu kewajiban bagi orang yang mengetahuinya untuk segera menegurnya karena kegiatan melamun dapat merusak fikiran si anak.
Sebab-sebabnya:
- keluarga broken home
- daya imajinasi yang tinggi
- sulit bersosialisasi dengan teman sebaya
- sulit untuk mengaktulisasikan diri/bingung mau berbuat apa
- tidak adanya schedule yang baik dalam daily activitinya
- malas atau tidak semangat untuk bergerak, hanya sebagai tipe pengamat atau pendengar
- lingkungan dan gaya hidup yang kurang sehat
- hobi atau kebiasaan

Solusi:
- meningkatkan kualitas komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari
- beri kegiatan positif dan penuh tantangan
- membuat daily activity disertai tujuan
- adanya pemberian tes bakat dan minat
- memberi penjelasan dampak dari melamun
- memperbaiki kualitas pemilihan lingkungan dan gaya hidup
- memberikan pelatihan tentang motivasi

Malas Belajar


Ditengah hiruk pikuk kegiatan siswa di kelas dua, ada satu anak yang dari tadi hanya diam tanpa aktifitas, kepala diletakkan di atas meja, terlihat menguap berkali-kali, yang lebih menyedihkan lagi, si anak bukunya masih bersih tanpa coretan apapun di dalamya. "Fulan, tolong buku paketnya dibuka dan dikerjakan, OK!" Perintah dari gurunya. Sudah berkali-kali bu guru menghampiri si anak dan memberikan instruksi tetapi sampai bel pulang tak satupun pekerjaan yang ia kerjakan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan si anak malas dalam belajar, diantaranya adalah:
- kurangnya motivasi dari individu
- merasa dirinya sudah cukup bahkan lebih
- munculnya rasa atau memang tidak mampu dan mengalami kesulitan dalam belajar
- pola asuh orang tua yang permisif
- latar belakang status sosial ekonomi orang tua
- media mania (waktu habis untuk nonton tv, main PS dll)
- kurang nya keteraturan dalam daily activity


Solusi
- pemberian motivasi bagi anak
- membuat daily activity
- kegiatan belajar dan mengajar yang bervariasi dan menantang
- penyediaan lingkungan belajar yang menyenangkan
- pemberian bimbingan belajar
- orang tua aktif mendampingi belajar anak ketika di rumah